Halaman

Selasa, 1 Disember 2009

NASIHAT-MENASIHATI MAKANAN HATI

ASSALAMUALAIKUM WAL HAMDULILLAH


Ini zaman Edan.Zaman wajah kejahatan disolekkan dengan bedak kebaikkan dan sebaliknya.

Manusia yang baik di anggap jahat…jelas tanda-tanda akhir zaman.

Syaitan sentiasa berusaha untuk menyesatkan keturunan Nabi Adam A.S.

Oleh itu,mari nasihat-menasihati.

Contoh seni dakwah nasihat-menasihati yang paling ringkas..

“Awak dah cantik,cuma lagi cantik apabila pakai tudung dan berbaju longgar sedikit”

Terkesima sebentar cik Anis,kelu tidak berkata.

Kemudian,menguntum senyuman.

Kata-kata tersebut ringkas.

Matlamat yang ingin dicapai ialah menutup aurat sempurna.

Nasihat yang melapangkan dada namun dapat diterima oleh jiwa remaja.

Mudah-mudahan cik Anis dapat berubah.

Siapa yang tidak hendak di puji cantik !

Sidang pembaca Pewaris Syurga Firdaus..

Sebagai ansarullah (penolong agama ALLAH SWT, yakinlah dengan janji ALLAH SWT.Di mana ada keperluan nasihat..di situ adanya kita.

Mesti.



Sekadar ingatan : Syaitan tidak akan berputus asa untuk menyesatkan manusia
Nasihatilah sesiapa sahaja,agar ia menjadi peringatan kepada kita dan kaum keluarga kita.Yakin dengan rezeki Allah SWT.Ikhlas beramal tanpa mengharapkan balasan dunia.

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?, Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. QS.Al-Insyirah ( 94) :1 - 8.

Orang yang hidupnya tanpa dugaan tidak akan memiliki kesungguhan yang tinggi dalam berharap memohon pertolongan dari Allah, dugaan demi dugaan adalah ujian dari Allah, namun begitu pada masa yang sama dugaan dan cabaran ternyata menyebabkan ramai yang menderita : tekanan, tegang, takut, was-was, bingung dan cemas, mengapa demikian??

Jawabannya adalah kerana fikirannya hanya terfokus ke dalam dirinya semata, atau kepada orang lain yang dipandang mampu menolong menyelesaikan masalahnya, padahal, siapapun yang terlalu sibuk mengukur kemampuan diri atau makhluk, maka hidupnya akan dicengkam rasa waswas, takut, dan gelisah.



REZEKI

 Sidang pembaca sekalian, dalam Al-Quran petikan surah Al-Ankabut (29) ayat 60, dapat diketahui bahawa seluruh mahluk sudah dijamin rezekinya oleh Allah SWT, Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Perkara yang tidak dijamin adalah ganjaran, ganjaran atau pahala harus kita cari, tetapi rezeki sudah menjadi jaminan Allah.Oleh sebab itu kita tidak perlu risau dengan apa yang sudah dijanjikan Allah kepada kita, tetapi risaukanlah sekiranya kita lalai terhadap kewajiban - kewajiban yang dibebankan kepada kita, umpama ada seorang majikan menyuruh hamba sahayanya untuk bekerja, tidak mungkin majikan ini lupa memberi makan kepada hamba sahayanya, kalau ia lupa, maka hamba sahayanya ini pasti tidak boleh bekerja, semakin bagus kerjanya, maka akan semakin dicukupkan keperluannya.

Lalu bagaimana mungkin kita beribadah kepada Allah, tetapi rezeki kita tidak dipenuhi..?? , bukankah Allah yang memerintahkan kita untuk beribadah..? , contoh Allah SWT menyuruh kita solat, sementara solat itu harus menutup aurat, di sini kita pasti akan dicukupkan rezeki untuk mencari dan mendapatkan alat penutup aurat, (kain) kerana yang menyuruh menutup aurat adalah Allah pemilik roh dan jasad Manusia.


SEDEKAH

 Allah memerintahkan kita untuk bersedekah, lalu bagaimana mungkin kita boleh bersedekah kalau kita tidak diberi rezeki sementara yang memberi rezeki adalah Allah, kerana itu sidang pembaca yang dirahmati Allah SWT sekalian, kewajiban kita yang pertama adalah Husnudzan (berbaik sangka) bahwa Allah adalah Maha Memberi Rezeki bagi kita semua, dalam sebuah Hadits Qudsi Allah berfirman,”Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” (Hadist Qudsi- HR. Abu. Hurairah.).

Apa yang boleh kita renungi dari hadits ini iaitu rahsia yang membuat seseorang memiliki motivasi tinggi adalah seberapa besar keyakinannya bahwa Allah akan menolongnya, tingkat keyakinan seseorang kepada Allah akan membuat jaminan Allah datang kepada dirinya.Ini bermaksud kalau seorang hamba yakin sekali akan datangnya pertolongan Allah, maka pertolongan Nya itu pasti datang, jika seorang hamba sangat yakin bahawa doa-doanya akan diijabah (dikabulkan), nescaya Allah akan mengabulkannya.InsyaAllah.

Seorang hamba yang yakin bahwa Allah akan melapangkan kesulitannya, maka ia akan mendapati segala urusannya dilapangkan oleh-Nya. Jadi, sejauh mana tingkat keyakinan kita kepada Allah, itulah yang akan menjadi faktor penentu yang dapat menghambat atau memperlancar datangnya pertolongan Allah kepada kita.

Pertolongan Allah kadangkala datang dari yang tidak kita pernah duga sebelumnya, Apa yang sulit di dunia ini kalau Allah sendiri yang ikut merencanakan segala cita - cita kita….??, QS. At-Thalaq (65) : 3. “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.


ALLAH MAHA BESAR !

Kalau Allah sudah menolong, maka tak akan ada lagi aral melintang yang dapat menghadang dan menghambat laju perjalanan kita, kalaupun ada sebesar dan seberat apa pun rintangan itu, akan dianggap tak lebih sekedar tantangan untuk dihadapi dan dicarikan penyelesaian yang terbaik.

Namun, kita harus sedar bahwa kita ini adalah mahluk, yang memiliki daya fikir dan pengetahuan yang terbatas. Kita memang punya cita-cita, keinginan, ataupun rencana-rencana besar yang sudah kita buat seperti blue print dalam perjalanan kehidupan kita, bahkan kita dianjurkan untuk berikhtiar semaksimum mungkin.Namun sekali lagi kita ini hanyalah mahluk, sesuatu yang kita idam-idamkan tidak mungkin wujud, disebabkan apa ia tidak boleh wujud???, Apa salah kita??, Apa yang kurang??? Allah tidak adil!!, sering kali kita terjebak ke dalam sikap yang penuh dengan penyesalan dan kecewa besar, Itu dia !! Kembali lagi ke hadits di atas, kita harus berbaik sangka, kita punya perancangan, Allah juga mempunyai perancangan, dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi perancangan Allah, siapkanlah Mental kita untuk menerima apapun yang terbaik menurut ilmu Allah SWT sebagaimana firmanNya dalam Surat Al Baqarah (2) : 216 yang ertinya “……..Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”


MARI BERFIKIR TENTANG TANGGUNGJAWAB SEORANG ANAK

Demikian sidang pembaca sekalian, tulisan ini adalah renungan dan fikiran untuk kita semua.

 Saduran ini adalah salah satu upaya saling menasihati dan saling mengingatkan, keputusan dan perancangan Allah mungkin tidak seindah angan-angan yang saat ini kita impikan, namun berbaik sangka kepada Allah adalah kewajiban kita, sebagaimana kita juga harus berbaik sangka terhadap saudara kita, jujur diri dan muhasabah diri, lalu memperbaiki diri, Semoga kesempatan selalu diberikan Allah SWT, kepada kita semua dan kita semua pasti mati akan tetapi berakhir dengan baik dan sangat baik pula tentunya.InsyaAllah.

Dari tanah kita datang kepada tanah kita akan di timbus kembali.












Ikatlah ilmu dengan menulisnya..۩



0 ulasan:

Catat Ulasan

Sejambak terima kasih, kami menghargai kata-kata tuan dan cikpuan.